Senin, 15 Februari 2016

Mempertanyakan Kemuliaan Manusia

Jika kita mengamati perilaku manusia di muka bumi maka kita akan mendapati bahwa kebanyakan manusia seakan-akan bergerak dan hidup sesuka hatinya. Ada sebagian manusia yang hidup hanya sekadar untuk memenuhi kebutuhan jasmani dan kebutuhan nalurinya. Kalau dengan bahasa yang sedikit agak kasar, mereka hidup hanya sekadar untuk memuaskan perut dan satu jengkal di bawah perutnya. Sebagian orang yang lebih sadar mengomentari bahwa tingkah manusia-manusia yang seperti ini tidak ada bedanya dengan binatang. Tidak ada bedanya dengan binatang. Benar apa salah? Harusnya seperti apa? Apakah manusia lebih baik daripada binatang? Ataukah memang manusia itu setara dengan binatang?
 
Taksonomi Manusia
Kalau mau fair sebenarnya selama ini kita memang diajarkan bahwa manusia itu “setara” dengan binatang. Setidaknya dalam pelajaran ilmu pengetahuan alam yang diajarkan di sekolah-sekolah. Ada yang masih ingat di pelajaran biologi ada yang namanya taksonomi? Ingat tidak, apa taksa tertinggi dalam taksonomi? Taksa tertinggi ialah kingdom. Dan dalam taksonomi yang diakui saat ini dan diajarkan secara luas di sekolah-sekolah dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi setidaknya ada tujuh kingdom: yaitu plantae, fungi, protista, monera, archaea, eunacteria dan animalia. Dan dimanakah posisi manusia? Ternyata manusia masuk di kingdom animalia. Satu kingdom dengan sapi, kerbau, kucing, dan kecoak. Dan yang menggolongkan itu ialah manusia itu sendiri. Sehingga rasa-rasanya, ungkapan bahwa manusia itu tidak lebih baik dari binatang, ada benarnya juga.

Mungkin ada yang protes, dan termasuk juga saya. Saya tentu tidak sudi di satu-kelaskan dengan hewan. Karena saya meyakini bahwa manusia lebih dan bahkan jauh lebih tinggi derajatnya di atas hewan. Sebagaimana firman Allah:

لَقَدْ خَلَقْنَا ٱلْإِنسَٰنَ فِىٓ أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ
sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya (QS. At-Tin [95] : 4)

Lantas mengapa kita manusia malah merendahkan diri kita sendiri sementara Allah telah menyatakan bahwa kita adalah bentuk, baik secara fisik, maupun non fisik, termasuk dalam kemampuan akal, emosi, psikisnya, manusia adalah yang terbaik dari seluruh makhluk yang pernah Allah ciptakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

be responsible with your comment....