Bayangkan sebuah dunia
dimana semua orang berlomba-lomba untuk meraih ridha dan kecintaan Sang
Khaliknya, Allah azza wa jalla. Ketika pemimpinnya berkata, “Fulanah akan
memasuki surga pertama kali di antara kalian”, maka semua orang sibuk mencari
tahu siapa dia dan apa yang menyebabkan dia menerima kemuliaan itu. Itulah masyarakat
yang menjadikan surga sebagai kenikmatan yang paling nikmat. Dan neraka sebagai
siksaan yang paling tidak diingini. Perkataan Rasul ialah kebaikan yang harus
diikuti. Serta kehalalan dan keharaman menjadi standar dalam memilih sikap.
Dunia yang pemimpinnya
memimpin dengan penuh tanggung jawab karena sadar bahwa rakyat yang dipimpinnya
ibarat domba gembalaan yang harus diurusi dan sadar bahwa ia akan dimintai
pertanggungjawaban.
Dunia yang pejabat
publiknya dengan pekerjaannya menjadikannya sebagai pelayan yang melayani
masyarakat.
Dunia yang pedagangnya
bersungguh-sungguh dalam menjualkan barang dagangannya, karena ia sadar
bahwa
rizqi Allah sangatlah luas. Dan sangat menjaga diri dari kecurangan dalam perdagangan,
karena ia sadar bahwa kecurangan itu membuahkan kecelakaan di hari berbangkit.
Dunia yang para
dokternya bersungguh-sungguh untuk menyembuhkan orang-orang yang sakit, karena
mereka sadar bahwa kesembuhan ialah milik Allah dan manusia wajib berikhtiar
dalam usaha yang manusia mampu.
Dunia yang para
ilmuwannya bersungguh-sungguh untuk menghasilkan penemuan baru, karena mereka
sadar itu termasuk shadaqah jariyah yang tidak akan terputus, semata-mata untuk
keselamatan di hari berbangkit.
Dunia yang
tentara-tentaranya tidak pernah lelah untuk berlatih dan tidak takut menghadapi
kematian di medan perang, karena mereka sadar syahid ialah berarti kehidupan
yang lebih panjang.
Dunia yang para
gurunya bersungguh-sungguh untuk mendidik muridnya semata-mata agar muridnya
paham apa yang harus mereka lakukan di dunia dalam rangka menaati Allah dengan
berbagai macam aktivitas dan profesi.
Dunia yang para suami
dan istri sama-sama memahami hak dan kewajibannya, serta mendidik anak-anaknya
menjadi anak-anak yang sholeh, karena mereka sadar bahwa do’a anak yang sholeh
ialah amal jariyah bagi orang tuanya.
Inilah dunia yang
dibangun atas kesadaran. Kesadaran yang Islami. Kesadaran yang dilandasi oleh
aqidah Islam. Sadar siapa diri ini, dari mana berasal, dan hendak kemana
setelah dunia ini berakhir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
be responsible with your comment....