“Kita tidak tahu kedepannya akan menjadi apa. Masa depan bukan milik kita! Entah aku akan memiliki keyakinan yang kuat atau murtad, aku tidak tahu! Kita tengah berproses dan orang yang menjalani proses pencarian --yang sama-- adalah orang yang memiliki kedekatan spiritual dengan kita. Kita tidak berhak melecehkan mereka! Melecehkan orang atheis, melecehkan agama agama lain diluar agama kita, melecehkan agnostis selama mereka menyadari dan menjalani proses pencarian kebenaran dalam kehidupannya. Kita tidak berhak melecehkan karena masa depan selalu terbuka untuk di jalani, karena masa depan itu gelap, meskipun kita berusaha menentukan, dan menjalani sebab akibatnya. Waktu merupakan kanvas dan kematian merupakan tetesan terakhir warna pada kuas kehidupan. Kita tidak mengetahui akhir hidup kita. Berusahalah dan teruslah berdoa.”
-Fidel, dalam novel Riang Merapi, oleh Divan Semesta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
be responsible with your comment....