Saya punya tujuan. Kamu punya tujuan. Dia juga punya tujuan. Tapi tidak sedikit orang yg tidak punya tujuan. Jadi, bersyukurlah jika kita masih punya kesadaran untuk menetapkan tujuan hidup kita. Adanya tujuan membuat kita fokus terhadap apa yang kita kerjakan. Contohnya, apabila kita berada di sebuah lapangan sepak bola. Dalam kondisi bermain sepak bola, maka tujuan utama kita ialah memasukkan bola ke dalam gawang lawan. Dengan adanya gawang dalam bentuk fisik, yang memiliki bentuk persegi panjang, kita dapat dengan mudah menentukan arah kita untuk membawa atau menendang bola, yaitu ke arah gawan itu. Bayangkan apabila kita bermain sepak bola, namun tidak ada gawang yang harus dijebol. Tentu kita akan kesulitan, bingung untuk apa bermain bola, dan lama kelamaan akan lelah tanpa hasil, bermain jadi kurang mangasyikkan, dan lain-lain.
Begitu pula kehidupan. Adanya tujuan hidup membuat kita fokus.Tujuan ibarat gawang dalam sepak bola. Namun kalau kita melihat suatu permainan sepak bola, suatu tim tidak selalu membawa bola dengan arah yang lurus hingga sampai masuk ke gawang lawan. Tapi, terkadang dimain-mainkan dahulu. Dioper ke pemain lain. Ditarik lagi ke belakang. Semua itu dilakukan bukan karena tim itu kehilangan fokus, tapi itu semua dilakukan semata-mata untuk terciptanya gol di gawang lawan.
Jangan kira mengoper balik ke belakang itu tidak berguna. Itu sangat berguna untuk menjaga agar bola tetap dikuasai. Mengoper kepada teman setim yang berada di posisi yang tidak terkawal juga berguna agar bola tidak direbut oleh pemain lawan. Semua itu tetap pada satu tujuan yaitu mencetak gol, meskipun caranya berbeda-beda.
Selain bisa menjamin terciptanya gol dan menang, cara-cara itu juga yang justru menjadi daya tarik bagi orang yang menonton pertandingan sepak bola. Saling oper dengan kombinasi umpan pendek, panjang, lambung, terobosan, bisa membuat orang yang menonton pertandingan berdecak kagum.
Itulah nilai keindahan di sepak bola. Tidak melulu shoot langsung yang diperagakan. Setidaknya begitulah kita mengumpamakan kehidupan manusia. Kehidupan umat manusia, harusnya memiliki satu tujuan akhir, yakni mardhotillah. Namun, untuk mencapai tujuan itu, tidak salah apabila tiap-tiap individu memilih caranya sendiri-sendiri.
Jika di sepak bola, strategi yang biasa diterapkan ialah mengoper kepada pemain yang berada di tepi lapangan, kemudian mengirimkan umpan silang ke depan gawang untuk dieksekusi masuk ke dalam gawang. Maka mengirimkan bola ke pemain yang di tepi itu disebut sebagai tujuan antara. Tujuan yang menjadi perantara agar mencapai tujuan akhir.
Di kehidupan pun begitu, tiap individu normalnya memiliki tujuan antara untuk tercapainya tujuan akhir. Misalnya, saya ingin memperoleh uang yang banyak. Setelah mendapat uang yang banyak, saya ingin membangun sebuah perusahaan yang berlevel internasional. Kemudian keuntungannya akan saya investasikan untuk membangun suatu lembaga yang mendidik generasi muda. Semoga ini berkah dan diridhoi Allah. Jika Allah ridho, maka Allah telah menjanjikan kebahagiaan bagi orang yang diridhoinya.
Itu contoh simpel. Menjadi orang kaya, membangun perusahaan, membuat lembaga pendidikan, itu semua ialah tujuan antara. Sedangkan tujuan akhir (tujuan dari segala tujuan) ialah mardhotillah. Setiap manusia berhak merancang strategi hidupnya seperti apa. Dan strategi itu dapat manusia ubah,apabila memang rasanya kurang memadai untuk tercapainya tujuan akhir.
Namun, yang menjadi masalah kebanyakan umat manusia, bagi yang telah memiliki tujuan akhir yang benar, ialah seringkali kehilangan fokus terhadap tujuan akhirnya. Seringkali manusia terpalingkan karena tujuan antaranya. Sehingga ia disibukkan oleh tujuan antaranya hingga peluit akhir ditiupkan.
Untuk membayangkan bagaimana orang yang disibukkan dengan tujuan antara, coba saja bayangkan tim sepak bola yang berusaha susah payah untuk mengoper bola ke dalam kotak penalti lawan. Namun ketika telah sampai di kotak penalti, para pemain tim itu kemudian hanya memain-mainkan bola, dan tidak menendang bola ke arah gawang. Jika saya menonton pertandingan tim itu, maka saya akan menyebut itulah tim terbodoh di dunia. Karena tim itu tidak menyelesaikan pekerjaannya sampai tujuan akhir. Dan mungkin mereka tidak pantas disebut sebagai tim sepak bola. Karena tim sepak bola ya, tugasnya bermain bola dan mencetak gol.
Allah berfirman:
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu kebahagiaan negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari kenikmatan duniawi dan berbuat baiklah kepada orang lain sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (al Qashash: 77)
Allah azza wa jalla menciptakan kita di bumi tidak lain untuk beribadah. Ibadah bukan berarti hanya berupa kegiatan ritual. Ibadah ialah semua kegiatan kita yang dilakukan semata-mata untuk menggapa ridha Allah azza wa jalla. Namun bukan berarti kita tidak dapat menikmati kenikmatan yang ada di dunia. Allah azza wa jalla membolehkan kita untuk memperoleh kenikmatan itu, namun tidak sampai membuat kita kehilangan focus dengan tujuan hidup kita. Melakukan segala yang diperintahkan Allah azza wa jalla, dan menjauhi segala laranganNya. Semoga kita selalu fokus dalam setiap desahan nafas dan setiap detik umur kita. Aamin ya rabbal alamin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
be responsible with your comment....